Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jamin Keamanan Boyolali Selama Nataru, Polres Boyolali Lakukan Kegiatan Yang Ditingkat Sasar Miras Dan Penyakit Masyarakat

   



BOYOLALI – Polres Boyolali akan menindak tegas pihak yang mengganggu keamanan selama Natal dan tahun baru. Selain itu, untuk mencegah kerumunan, Alun-Alun Boyolali di kompleks perkantoran akan ditutup pada 31 Desember 2021 sampai 1 Januari 2022.

Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond mengungkapkan, pihaknya akan menggelar operasi rutin yang ditingkatkan seperti pemberantasan peredaran miras dan penyakit masyarakat. Hal ini untuk mencegah aksi sweeping pihak tertentu.

”Tidak ada arak-arakan dan sweeping ormas di Boyolali. Kalau sampai ada, akan kami tindak tegas. Karena tidak ada manfaatnya. Kegiatan rutin yang ditingkatkan seperti operasi miras dan penyakit masyarakat akan ditingkatkan agar tidak ada sweeping dan lainnya,” tegas kapolres saat apel gabungan di Mapolres Boyolali, kemarin (23/12).

Kapolres menambahkan, sejumlah pengetatan Nataru dilakukan tim gabungan TNI/Polri dan Pemkab Boyolali. Sterilisasi dilakukan di lima gereja.

”Ada lima gereja yang melaksanakan misa Natal dan memiliki jamaat banyak.  Sedangkan pengamanan dan sterilisasi dilakukan mulai 23 Desember, kami sudah koordinasi dengan gegana Solo untuk pengamanan,” imbuhnya.

Kabag Ops Polres Boyolali Kompol Budiarto menambahkan, pendirian pos pengamanan (Pospam) dilakukan di lima gereja, dengan rincian tiga gereja di Boyolali Kota, satu gereja di Ampel dan satu di Simo. Sebanyak lima gereja tersebut dipilih karena memiliki jemaat banyak, yakni 1.000 sampai 1.500 orang.

”Kami fokuskan ke sana karena jemaatnya banyak. Namun, gereja-gereja lain tetap kami lakukan pengamanan. Seluruh gereja kami dirikan pospam. Kami fasilitasi dan mengecek prokesnya, berupa pengetatan baik di tempat umum dan gereja,” katanya.

Sementara itu, Bupati Boyolali M. Said Hidayat berharap pelaksanaan ibadah Natal dan tahun baru bisa berjalan lancar serta aman. Dia mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas yang menimbulkan kerumunan.

”Kami berharap masyarakat menahan diri seperti saat program Minggu di rumah saja. Saya minta masyarakat merayakan kegiatan di rumah saja bersama keluarga. Serta saudara di luar kota untuk menahan diri dan tidak mudik. Ini untuk menjaga suasana nyaman dan aman dari paparan Covid-19,” katanya.