Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Boyolali – Untuk mengantisipasi kemacetan, kecelakaan hingga potensi bencana di Jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB), Satlantas Polres Boyolali membuat pos pantau selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin melalui Kasatlantas Polres Boyolali AKP M. Herdi Pratama mengatakan, volume kendaraan yang melintas di jalur Solo-Selo-Borobudur mengalami peningkatan. Untuk itu, pos pantau didirikan di jembatan Grawah, Cepogo. ”Pos ini untuk memantau arus lalu lintas. Anggota juga sudah diploting di area tersebut. Untuk sekarang masih terfokus ke jalur menuju objek wisata baru di Desa Genting (Cepogo,Red), karena kunjungan wisatawan sangat tinggi,” terangnya, Senin (26/12). Herdi menambahkan, jalur SSB merupakan jalur perbukitan. Sehingga jalannya menanjak dengan beberapa tikungan tajam. Titik rawan laka lantas berada di setiap tikungan yang menanjak. Seperti pada Minggu (25/12), terjadi laka tunggal sepeda motor masuk jurang, meski tak ada korban jiwa. Bahkan, anggota polisi juga membawa alat pengganjal. Guna mengantisipasi kendaraan yang tidak kuat. Seperti pada Senin siang, ada mobil mogok di Desa Genting. Petugas bersama warga melakukan pun langsung melakukan evakuasi dengan mendorong mobil mogok tersebut untuk dipinggirkan.

Boyolali – Untuk mengantisipasi kemacetan, kecelakaan hingga potensi bencana … Baca selengkapnya Boyolali – Untuk mengantisipasi kemacetan, kecelakaan hingga potensi bencana di Jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB), Satlantas Polres Boyolali membuat pos pantau selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin melalui Kasatlantas Polres Boyolali AKP M. Herdi Pratama mengatakan, volume kendaraan yang melintas di jalur Solo-Selo-Borobudur mengalami peningkatan. Untuk itu, pos pantau didirikan di jembatan Grawah, Cepogo. ”Pos ini untuk memantau arus lalu lintas. Anggota juga sudah diploting di area tersebut. Untuk sekarang masih terfokus ke jalur menuju objek wisata baru di Desa Genting (Cepogo,Red), karena kunjungan wisatawan sangat tinggi,” terangnya, Senin (26/12). Herdi menambahkan, jalur SSB merupakan jalur perbukitan. Sehingga jalannya menanjak dengan beberapa tikungan tajam. Titik rawan laka lantas berada di setiap tikungan yang menanjak. Seperti pada Minggu (25/12), terjadi laka tunggal sepeda motor masuk jurang, meski tak ada korban jiwa. Bahkan, anggota polisi juga membawa alat pengganjal. Guna mengantisipasi kendaraan yang tidak kuat. Seperti pada Senin siang, ada mobil mogok di Desa Genting. Petugas bersama warga melakukan pun langsung melakukan evakuasi dengan mendorong mobil mogok tersebut untuk dipinggirkan.