Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ops Bina Waspada, Satgas Binluh Polres Boyolali Ajak Masyarakat Cegah Paham Radikalisme

 



Boyolali - Satgas Binluh Ops Bina Waspada Polres Boyolali melakukan Sambang Binluh tomas desa ngampon dan Silahturahmi bertemu bapak Supardi serta warga masyarakat, pada Rabu (31/5/2023).

Satgas Binluh Operasi Bina Waspada menyampaikan sosialisasi mengenai bahaya radikalisme, terorisme, dan intoleransi.

Kanit kamsa Polsres Boyolali Ipda Daniel menjelaskan kegiatan Operasi Bina Waspada Candi personil melaksanakan giat Sambang dialogis, penyebaran Pamflet, serta Pemasangan Spanduk di tempat Strategis, tentang paham radikalisme dan ancamannya terhadap kesatuan negara Republik Indonesia.

“Dalam intinya, kami memberikan pemahaman mengenai aliran-aliran tertentu yang berusaha melakukan perubahan dan pembaharuan dengan cara-cara yang bertentangan dengan ideologi Pancasila dalam mencapai tujuan mereka. Misalnya, tindakan teror, penculikan, perampokan, dan tindakan kriminal lainnya,” ujarnya.

Sementara itu Kapolres Boyolali melalui Kasat Binmas Akp Maryanto, Mengatakan “Tindakan-tindakan Radikalisme dan Terorisme  jelas bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan agama. Tidak ada agama yang mengajarkan hal-hal seperti itu.

“Oleh karena itu, kami mengajak Tokoh Masyarakat dan Tokoh agama untuk selalu membuka wawasan. Jangan ragu untuk memberikan informasi kepada pihak berwajib jika mengetahui adanya kelompok-kelompok tertentu yang memiliki paham yang menyimpang. Hal ini bertujuan agar dapat segera ditindaklanjuti,” kata Kasat Binmas.

Ia menjelaskan pemahaman mengenai bahaya terorisme dan radikalisme tentunya dapat disampaikan Tokoh Masyarakat dan Tokoh agama kepada Warganya, Tomas dan Toga untuk ikut berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada warganya.

Dengan memberikan pemahaman yang baik, diharapkan Masyarakat/warga dapat memiliki kesadaran tentang pentingnya menjaga persatuan, toleransi, dan menghindari paham radikalisme, jelas,” Kasat Binmas.

“Peran Tokoh Masyarakat dan Tokoh agama dalam memberikan edukasi akan memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter Masyarakat/warga negara yang mencintai negara, menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, dan menghargai perbedaan,” pungkasnya.