Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wakapolres Boyolali Mengikuti Rakor Penaggulangan dan Antisipasi Bencana Kekeringan di Kabupaten Boyolali

  

Boyolali - Wakil Kepala Kepolisian Resort Boyolali (Wakapolres Boyolali), Kompol Aldino Agus Anggoro, hadir dalam acara rapat koordinasi (rakor) yang bertujuan untuk menggulang dan mengantisipasi bencana kekeringan di Kabupaten Boyolali. Acara tersebut diselenggarakan di aula Pusat Informasi dan Koordinasi Operasional (Pusdalops) Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, pada Kamis 6 Juli 2023.

Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali serta sejumlah pihak terkait lainnya. Mereka membahas langkah-langkah penanggulangan dan antisipasi terkait kekeringan yang sedang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, telah dikeluarkan Surat Keputusan (SK) oleh Bupati terkait penetapan status siaga keadaan darurat bencana kekeringan dan kekurangan air bersih tahun 2023. Status tersebut berlaku selama tiga bulan mulai dari tanggal 1 Juli hingga 31 Oktober 2023. Penetapan status siaga ini dilakukan guna mengatasi kekeringan dan kekurangan air bersih yang terjadi di enam kecamatan tersebut.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Widodo Munir, menjelaskan bahwa enam kecamatan yang terkena dampak kekeringan telah teridentifikasi. Kecamatan tersebut antara lain Juwangi, Kemusu, Wonosegoro, Wonosamodro, Musuk, dan Tamansari. Rakord ini menjadi wadah bagi pemerintah setempat dan lembaga BPBD untuk menyusun langkah-langkah pengurangan risiko dan penanggulangan bencana secara efektif.

Dalam sambutannya, Wakapolres Boyolali, Kompol Aldino Agus Anggoro, yang Hadir Bersama Perwakilan Kodim 0724 Boyolali, menyatakan dukungan dan kolaborasi TNI-POLRI kepada BPBD dalam rangka menghadapi potensi bencana kekeringan di wilayah Boyolali. Ia mengapresiasi upaya serius yang dilakukan pemerintah daerah dalam mengantisipasi dan menangani bencana dengan langkah-langkah yang tepat.

Wakapolres juga menekankan pentingnya kerjasama antara kepolisian dan lembaga BPBD serta instansi terkait lainnya dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat. Ia berharap kegiatan ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis yang mampu mengurangi dampak dari bencana kekeringan di Kabupaten Boyolali.

Rakor penggulangan dan antisipasi bencana kekeringan ini merupakan salah satu bentuk respons yang cepat dan serius dari pemerintah setempat dalam menghadapi situasi kekeringan yang sedang terjadi. Dengan adanya kerjasama yang baik antara instansi terkait, diharapkan upaya penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara efektif dan membantu masyarakat yang terdampak kekeringan di Kabupaten Boyolali.