Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Petani Boyolali Jual Wortel dengan Harga Seikhlasnya, Polres Boyolali Beri Pengamanan

 


Boyolali- Ada hal yang tidak biasa di Boyolali, Puluhan petani komoditas sayuran asal lereng Gunung Merbabu dan Merapi di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Rabu (23/2/2022), melakukan aksi unik dengan menjual harga hasil panen wortel kepada masyarakat dengan harga seikhlasnya.

Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin melalui Kabagops Kompol Budiarto saat memimpin kegiatan anggota pengamanan mengatakan, Kami dari Polres Boyolali memberi pengamanan kepada saudara kita dari petani Boyolali yang melaksanakan aksi damai dan unik dengan menjual wortel bayar harga seiklasnya.

“Kegiatan para petani boyolali itu dilakukan untuk menyikapi rendahnya harga wortel di tingkat petani karena adanya wortel dari luar daerah yang masuk ke wilayah Jawa”, jelas Budiarto

Data yang didapat menginformasikan bahwa, Puluhan petani asal Selo Boyolali dengan naik enam unit kendaraan pickup membawa hasil panen wortel sebanyak 5 ton untuk dijual dengan harga seikhlasnya karena mereka merasa kesal harga wortel di tingkat petani anjlok dari Rp 5.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 1.000 per kg.

Widodo (40 tahun), salah satu petani sayuran asal Kecamatan Selo Boyolali mengatakan hal tersebut dilakukan untuk menyikapi rendahnya harga wortel di tingkat petani karena adanya wortel dari luar daerah yang masuk ke wilayah Jawa pada akhir-akhir ini. Ada 30 petani wortel asal Kecamatan Selo yang datang dengan enam mobil bak terbuka, terdiri satu mobil berisi pengeras suara dan lima lainnya berisi wortel.

Dengan pengeras suara, mereka meneriakkan menjual gratis wortel hasil panen mereka. Para petani tidak melakukan demo, tetapi mereka jualan wortel hasil panen di kawasan lereng Gunung Merapi dan Merbabu di Kecamatan Selo. Karena, harga wortel di pasar saat ini hanya Rp 1.000 per kg sehingga mereka bersama sama menjual ke Kota Boyolali dengan harga seikhlasnya.

"Kami dengan membawa 5 ton wortel untuk dijual di depan Kantor Dinas Ketahanan Pangan Boyolali agar kami langsung akan ditanggapi dan akan dicarikan solusinya," katanya.

Bahkan, para petani dari lereng Gunung Merapi dan Merbabu tersebut juga membawa berbagai spanduk yang terbentang dengan tulisan antara lain, "Ketimbang Didol Murah, Luwih Becik Digawe Sodakoh" (Dari pada dijual murah, lebih baik untuk sedekah), "Petani Wortel Selo Memanggil", dan "Save Petani Selo".Dia mengatakan harga wortel hanya bisa dijual Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per kg.

Para petani setelah puas menyampaikan keluh kesahnya di depan Kantor Dinas Ketahanan Pangan, kemudian aksi dilanjutkan menuju ke Simpang Siaga Kota Boyolali, sejumlah pengguna jalan sempat berhenti untuk membeli wortel dengan harga seikhlasnya. Aksi tersebut yang mendapat penjagaan ketat dari aparat Polres dan TNI Boyolali kemudian membubarkan diri dengan tertib.

Padahal, harga normal berkisar antara Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per kg. Meskipun, wortel dijual hanya dengan harga rendah, petani tetap kesulitan menjual hasil panen yang menjadi mata pencarian setiap hari itu.